Searching

22 Juli 2009

saudaraku

Saudaraku....
Dunia terus berputar, waktupun terus berlalu,
hari-hari yang kita lalui dari pagi hingga datang pagi lagi kadang begitu menyesakkan,
bahkan kadang kala ingin kita berhenti mengarunginya.
Atau sebaliknya, muncul keinginan yang dalam akan adanya suatu perubahan yang baru, yang dapat membawa sedikit pencerahan ke arah yang lebih baik, tidak membosankan, apalagi menjemukan.
Seperti seorang musafir di padang pasir, kita butuh seteguk air;
Seperti orang buta, kita butuh cahaya;
Seperti orang bisu, kita ingin bicara;
Seperti orang tuli, kita ingin mendengar nada....

Saudaraku....
Sadarkah kita betapa dosa-dosa telah berakar dalam lapisan kulit dan gundukan tulang-tulang kita?
Sadarkah kita betapa hati kita mati oleh kekejaman dan dominasi nafsu dunia?
Sering gelak tawa kita menutupinya.
Namun jika kesedihan menghujam,
kejenuhan menawan,
kemana kita mencari tabirnya, agar tersembunyi semua kekerdilan jiwa kita?

Saudaraku....
Jangan lagi berkaca di cermin agar hidup tak menjemukan.
Cermin tak pernah berdusta, tapi tak mampu memberi kita variasi analisa.
Hanya sikap egosentris yang digambarkannya,
hanya dari sudut pandang benda di depannya.

Saudaraku....
Minimalisir penyesalan, tataplah keluar barang sejenak,
bergurulah pada alam yang telah banyak ajari kita banyak hal.
Jendela luas bentangkan paparan kehidupan yang dapat kita petik buahnya dan kita rasa manis pahitnya,
yang tunjukkan kita sebuah perjalanan yang kan antar kita pada perjumpaan dengan Kekasih yang maha penyayang...

Saudaraku....
Berkacalah di jendela,
banyak kejadian di luar sana, bisa ratusan bahkan ribuan.
Kenapa kita masih sombong, tidak mengambil hikmahnya?
Apa yang bisa kita banggakan dari diri yang lemah ini???

Saudaraku....
Hanya kematian yang hentikan panggung sandiwara dunia kita.
Ia bisa hampiri kakek/nenek tua, gadis cantik/pemuda tampan, ayah/ibu,
bahkan tak segan disambarnya bayi tak berdosa.
Mungkin sedetik lagi kematian kan hampiri kita, siapkah kita?
Siapkah kita pertanggung jawabkan hari-hari penuh maksiat kita?
Sanggupkah kita jawab pertanyaan-pertanyaan Allah tentang kehidupan kita di dunia?
Saudaraku....
Setelah kita ambil hikmah di jendela, kembalilah berkaca pada cermin.
Tatap diri lekat-lekat,
lihat mata yang ada di cermin itu.
Tanyakan padanya,
"Wahai mata, apa saja yang kaulihat selama ini?
Halalkah yang kau pandang selama ini?
Siapkah kau tatap purnama Allah yang agung, wajah Rasul yang teduh, surga yang harum?".
Atau akan terburaikah, tertusuk, tersirami air panaskah mata ini karna tidak amanah,
karna banyak melihat yang tidak halal.
Mata yang bening dan indah itu kini bisu,
tapi nanti ia akan berbicara, membuka seluruh aib kita.
Maka sebelum mata itu bicara, katakan padanya,
"Wahai mata, tataplah saja yang dihalalkan Allah".

Saudaraku....
Kemudian perhatikan mulut kita...
Tanyakan padanya apa saja yang telah terucap.
Kenapa bergunjing, menyakiti, menebar fitnah, dan berdusta menjadi hobi?
Sanggupkah bila nanti kau terjulur dan berbusa karna makanan dan minuman haram pernah masuk di situ?
Sanggupkah wahai mulut???
Karenanya....
ucapkanlah yang baik atau diam,
sampaikanlah yang haq walau berat,
tersenyumlah pada saudaramu,
serulah manusia kepada Tuhanmu,
kelak engkau akan disapa oleh mulut yang tidak pernah berdusta,
yang karna mulut itu harga diri kita ada...
mulut sang pribadi mulia...Rasulullah SAW....

Saudaraku....
Rabalah dada kita, tempat bersemayamnya qalbu,
katakan bahwa walau ia tak tampak di cermin tapi sangat besar peranannya dalam kehidupanku, dalam menentukan baik buruknya aku.
Sadarkah kita akan debu yang menjadikan qolbu kita legam?
Akankah kita biarkan qolbu itu tetap kotor, kering, dan gersang?

Kemudian...
perhatikanlah wajah cantik/tampan yang terpantul di sana.
Akankah ia kekal abadi?
mampukah nanti ia terangkat, atau hanya akan tertunduk malu menyaksikan amalanmu di dunia....
atau....wajah itu akan bersinar, berseri-seri menatap wajah yang paling agung....

Saudaraku....
Setelah kita berkaca pada keduanya,
kenali kembali diri kita,
bersyukurlah pada Allah,
karna tlah dituntun-Nya kita ke dalam perjalanan yang dilalui oleh para kafilah dakwah.

Saudaraku....
Entah mengapa kita senantiasa lupa,
entah mengapa kesombongan dan keangkuhan senantiasa meraja,
padahal, kerja kita belum menghasilkan apa-apa,
bahkan kita senantiasa bercermin tanpa mau menengok ke jendela,
di mana alam terbentang luas, mengajarkan banyak cerita pada kita.

Saudaraku....
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik.
Yang terlambat adalah bila kita tidak memulainya sama sekali.
Kinilah saatnya kita kokohkan kembali langkah awal perjuangan kita.
Buanglah segala kelabu menderu.
Lepaskanlah segala yang menghempas,
berpalinglah dari semunya dunia,
mantapkan hati memulai langkah baru di dalam naungan Ilahi.

Saudaraku....
Tidak banyak waktu yang kita miliki,
jangan mengeluh dan termangu dungu.
Bangkit dan songsong dunia penuh ceria,
pintunya kini berhiaskan tantangan dan kerja keras, kesungguhan dan cita - cita.
Islam menunggu perubahan kita, agar dapat kita kembalikan kejayaannya.

Saudaraku....
Cukuplah Allah pelindung dan penolong kita,
kita mohonkan ampun pada-Nya atas khilaf dan alfa,
pintakan segala kebaikan dari-Nya,
mudah-mudahan digerakkan-Nya lisan kita tuk senantiasa menyebut asma-Nya.
Mudah-mudahan Ia bangkitkan kita di tengah malam,
agar ikhlas membentangkan sajadah,
dan kita tertunduk pasrah,
alirkan air mata membasahi bumi,
agar dekat hati kita pada-Nya,
agar kuat kita arungi hidup ini, betapapun godaan dan halangan yang harus kita lalui...

Saudaraku....
Tiada kata indah yang pantas kita ucap, kecuali syukur atas nikmat-Nya.
Tanpa itu kita tidak berarti apa-apa....
"Astagfirullah...."

Milis Eramuslim
Dikirim oleh: Haris Satriawan

15 Juli 2009

Peran Pemuda Sebagai Kebangkitan Umat

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw, beserta keluarga dan para sahabatnya dan orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya…

Bahwa pemuda dan pemudi kita merupakan amunisi masa depan, buah cita-cita menuju kebangkitan umat, keluar dengannya dari keterbelakangan dan keterpurukan menuju kemajuan dan kecemerlangan, ketika kita menjalankan kewajiban bersama mereka dalam tarbiyah yang benar atas iman yang murni, jiwa yang baik, akhlaq yang suci dan mulia, membangun perasaan yang hidup, bersama para pemuda umat menuju kemuliaannya, bersungguh-sungguh dalam mengembalikan kemuliaannya, melindungi agama dan negerinya, mengeluarkan harta karun yang terpendam di dalamnya, memanfaatkan sumber daya alamnya, menguasai energi dan potensinya, menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menghalanginya tanpa mewujudkan misi ini, siap memikul segala penat dan beban di jalan menuju tujuan ini, demikian tujuan pertama yang dibawa Ikhwanul Muslimin, sehingga mampu mengembalikan kehormatan dan kemuliaan umat, mengembalikan kepemimpinan dan jati dirinya, mengembalikan kepada alam kemanusiaan terhadap apa yang hilang darinya berbagai hidayah dan petunjuk dan menimpa mereka akan sirnanya kebahagiaan dan kebaikan; karena Allah SWT memerintahkan agar jangan sampai melakukan dakwah dan pemikiran kecuali dengan kekuatan dan potensi pemuda, dan demikianlah sirah nabi saw dan sirah para shalihin yang mengabarkan kepada kita bahwa pemuda adalah pengendali nya dan penolongnya.

Pemuda adalah tonggak kebangkitan

Pemuda dalam tubuh umat adalah sumber kekuatannya, pembuat kemuliaannya, arsitek kehidupannya, tanda menuju masa depannya, karena mereka memiliki potensi dan kekuatan, memiliki banyak waktu dan keinginan, khususnya para pelajar yang -saat ini- telah selesai melaksanakan ujian. Pemuda yang memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pekerjaan dan amal yang sesuai keinginan mereka, ketika para pemilik ide dan hikmah di dalam tubuh umat memiliki proyek reformasi yang jujur, benar dan sesuai dengan aqidah umat, sejarahnya dan peradabannya, mereka selalu menghadirkan para pemuda; karena mereka akan terdorong dengan penuh semangat untuk mengemban amanah ini dan berjalan dengannya menuju realisasi dan kejayaan.

Demikianlah Ibnu Abbas mengabarkan kepada kita bahwa nabi saw bersabda pada saat perang Badar:

مَنْ فَعَلَ كَذَا وَكَذَا وَأَتَى مَكَانَ كَذَا وَكَذَا فَلَهُ كَذَا وَكَذَا”، فَتَسَارَعَ إِلَيْهِ الشُّبَّانُ، وَثَبَتَ الشُّيُوخُ عِنْدَ الرَّايَاتِ

“Barangsiapa yang melakukan ini dan ini, dan berada di tempat ini dan ini maka ia akan mendapatkan ini dan ini, maka bersegeralah para pemuda menuju apa yang disebutkan, sementara para senior (orang tua) tetap berada menjaga bendera…(Nasa’I dan Baihaqi)

Ibnu Abbas berkata: Tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba ilmu pengetahuan kecuali kepada para pemuda, karena banyak kelebihan dan kebaikan yang terdapat di dalamnya”, kemudian beliau membaca firman Allah:

قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ

“Mereka berkata: Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”. (Al-Anbiya:60)

dan firman Allah:

إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آَمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Al-Kahfi:13)

dan firman Allah:

وَآَتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا

“Dan Kami berikan kepadanya hikmah pada usia masih kecil”. (Maryam:12)

Oleh karena itu di antara prioritas dakwah reformasi yang penuh berkah kami ini adalah fokus pada pemuda, dan di antara karakteristiknya adalah kuatnya penerimaan para pemuda di berbagai tempat atas dakwah Ikhwan; beriman kepadanya, mendukungnya dan menolongnya, dan berjanji kepada Allah untuk bangkit dengan realistis dan bekerja di jalannya.

Konspirasi yang tertuju pada pemuda Muslim

Namun pada saat yang dibutuhkan umat peran yang banyak dari pemuda melalui adanya qudwah hasanah dalam berbagai bidang yang beragam; justru para pemuda sedang berhadapan dengan konspirasi besar dengan beragam jenis, bentuk dan sarananya; yang dilakukan oleh kelompok penguasa melalui pengendalian potensi umat dan mimbar-mimbar tsaqafiyah, media dan tarbiyah, mazhab-mazhab yang batil, dakwah-dakwah yang sesat, film-film beraroma pornografi dan pornoaksi, narkoba yang merusak dan lain sebagainya dari berbagai corak penyimpangan dan penyesatan yang beragam, hiburan yang sia-sia, dan berbagai sarana pembawa kerusakan yang hingga sekarang masih merajalela; yang bertujuan untuk melemahkan kekuatan umat Islam dan meruntuhkan pertahanannya, menghancurkan imunitasnya, menyia-nyiakan harta dan generasinya, membunuh karakternya, menghancurkan akal para pemudanya, membuat keraguan pada agama dan manhaj-manhajnya, menjauhkan antara mereka dan nilai-nilai mulia yang ada dalam sejarah mereka, memberikan pendidikan yang acuh dan cuek, mengikuti hawa nafsu dan syahwat, tidak peduli dengan berbagai urusan umat dan mereka bekerja dalam usaha menyimpangkan para pemuda dari petunjuk pada kesesatan, menyia-nyiakan waktu dan potensi mereka pada sesuatu yang tidak bermanfaat baik agama dan dunia; sehingga mereka mampu menguasai para pemuda, berusaha menjadikan obsesi salah seorang dari mereka –pemuda dan pemudi- pada fenomena yang kosong atau makanan yang enak, pakaian yang unik, kendaraan yang mewah, pekerjaan yang mengarah materi belaka dan julukan yang kering, sekalipun herus dengan beli kemerdekaannya, menginfakkan kehormatannya, dan menghilangkan hak umatnya. Dan oleh karena itulah umat terus berada pada keterbelakangan dihadapan umat yang mengalami kemajuan, mampu dikalahkan oleh musuh karena kelemahannya… yang demikian merupakan usaha yang berkelanjutan untuk menghancurkan obsesi dan menghilangkan permusuhan atas mereka (musuh Islam), memilah-milah para pemuda umat untuk menghancurkan akhlaq mereka, ditambah dengan ikut serta mereka saat di akhirat nanti, ke dalam neraka dan azab yang pedih… na’udzubillah.

Konspirasi yang selalu menimpa para pemuda # Untuk melepaskan diri dari kesatuan berperang

Konspirasi yang selalu berkata kepada mereka; kemarilah # Kepada syahwat dibawah naungan minuman yang memabukkan

Konspirasi yang melemparkan pengaruh # Yang selalu diatur oleh syaitan pembawa kehancuran

Peran masyarakat Islam terhadap pemuda

Hendaknya diketahui bahwa masyarakat Islam membutuhkan akan pengerahan potensi yang besar untuk menghidupkan iman dalam jiwa pemuda, menumbuhkan perasaan tanggungjawab dari jiwa pemuda, baik dari para orang tua, kaum ibu, para guru, para duat, cendekiawan, wartawan dan pemimpin politik; akan pentingnya kerja sama, saling tolong menolong, dan mengerahkan segala potensi dan kekuatan dalam mengalihkan pemuda umat dari apa yang dapat membahayakan mereka agamanya, akhlaqnya dan kesehatannya, mendistribusikan kekuatan mereka kepada sesuatu yang memberikan manfaat untuk umat, dan kami melihat bahwa jalan untuk menuju hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pendidikan kepada para pemuda untuk hidup di bawah naungan risalah yang mulia, membentengi mereka dengan ilmu pengetahuan dan kesadaran, dan mengobarkan semangat kesadaran yang terdiri pada ajaran Islam yang dapat merasuk dalam jiwa mereka, dan apa yang seharusnya menjadi kewajiban para pemuda akan istiqamah (integritas) dan I’tidal (sikap lurus), sesuai dengan manhaj (Platform) Islami; sehingga mampu menjalankan tugas-tugas berat, dalam memberikan pelayanan agama, nusa dan bangsa mereka. Dan saya menyeru kepada seluruh universitas dan lembaga-lembaga ilmiah; milik pemerintah dan swasta, dan kelompok –kelompok yang memiliki perhatian terhadap kemajuan umat masa sekarang dan masa depan bangsa untuk memperhatikan hal ini, dan itu berarti mendidik pemuda bangsa dan orang-orang yang bijaksana untuk memiliki kesadaran, dan siap menghadapi dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai konspirasi, menyadari apa yang diinginkan umat Islam dari berbagai niat jahat dan licik, dan jadikanlah tema tatsqif kepada para pemuda:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”. (At-Taubah:119)

وَلاَ تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ. الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ

“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak Mengadakan perbaikan”. (As-Syu’ara:151-152)

2. Berusaha mencari alternatif yang lebih baik untuk mengisi kekosongan yang mendorong pemuda jatuh pada penyimpangan akhlaq. Dan dalam hal ini saya menyeru kepada pusat-pusat kepemudaan dan olah raga baik pemerintah maupun swasta, club-club sosial, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat untuk memasukkan dunia Islam pada pelaksanaan daurah-daurah ilmiah dan keterampilan yang bermanfaat bagi pemuda, mengarahkan mereka untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan nyata yang beragam, sehingga mereka terbiasa untuk aktif dan merasakan eksistensi dan keberadaan mereka dalam hidup ini.

3. Membuka kesempatan kepada para pemuda untuk ikut serta dan aktif dalam proyek kebangkitan dan reformasi yang integral, menyadari akan potensi mereka, sehingga dengan itu mereka terbiasa melakukan nilai-nilai positif, meninggalkan sikap acuh dan ketidakpedulian serta sikap-sikap negatif yang telah banyak merasuk dalam kehidupan para pemuda. Dan dari sini saya menyeru kepada para cendekiawan, koresponden politik, serta lembaga-lembaga tsaqafah, kelompok-kelompok dan yayasan-yayasan yang memiliki hubungan dengan penumbuhan kesadaran dan wawasan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pendapat, dan mendiskusikan permasalahan pemuda dan menyimak pendapat-pendapat mereka, menumbuhkan keahlian mereka untuk dapat ikut serta dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi umat, dan bersegera melakukan kebangkitan dengannya.

4. Kepada para ulama yang memiliki perhatian terhadap pemuda hendaknya bersungguh-sungguh dalam menyatukan para pemuda umat ini, memberikan arahan kepada mereka, menghancurkan batu penghalang antara mereka dengan para pemuda umat, mengembalikan perasaan tsiqah yang telah hilang dari mereka, melalui mobilisasi peran positif mereka secara kongkret dalam memimpin kebangkitan ini, melalui pengokohan diri pada kalimat yang hak, memberikan peringatan kepada para pemuda dan umat akan berbagai fenomena yang menafikan dan bertentangan dengan syariat Allah SWT; yaitu dengan selalu menjaga persatuan umat, potensi dan kepemudaannya, dan juga menyatukan keseluruhannya untuk menghadapi ancaman yang berbahaya tersebut.

Saya sampaikan bahwa para ulama memiliki peran yang besar dalam menjaga dan melindungi pemuda, memberikan kepuasan akan kebutuhan ilmiah dan tarbiyah mereka, kepuasan dalam ilmu yang benar dan tarbiyah yang sungguh-sungguh, diiringi dengan taqwa kepada Allah terhadap apa yang akan datang, yang ditinggalkan, difatwakan dan diberikan wawasan, karena tanpa ini semua maka para pemuda akan mencari kesibukan sendiri terhadap sesuatu yang dapat membangkitkan semangat mereka, memahami potensi dan kemampuan mereka bukan pada koridor yang sebenarnya, padahal Allah telah mengambil perjanjian dan menegaskan perjanjian tersebut pada ulama di setiap kepercayaan untuk menjelaskan kebenaran dan tidak menyembunyikannya:

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَتُبَيِّنُنَّهُ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُونَهُ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): “Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya,“(Ali Imran:187)

dan firman Allah:

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ* إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Sesungguhnya orang-orang yang Menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah tobat dan Mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), Maka terhadap mereka Itulah aku menerima tobatnya dan Akulah yang Maha menerima tobat lagi Maha Penyayang”. (Al-Baqarah:159-160)

Wahai para ulama murabbi ..(ketahuilah) bahwa pembinaan Pemuda bangsa atas kebanggaan, keberanian, kerja keras dan kesungguhan merupakan tanggung jawab kalian, dan kalian adalah yang paling berhak dan ahlinya.

5. Kepada para pemimpin bangsa dalam berbagai bidang dan tingkatan; hendaknya memberikan kesempatan kepada para pemuda beberapa posisi dan tanggung jawab, dengan memberikan kesempatan kepada mereka yang dapat membuat mereka bebas bergerak dan memilih; guna mempersiapkan mereka, dan mengembangkan bakat dan mengeksplorasi potensi yang mereka miliki, dan juga memberikan kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang tua dan sesepuh, untuk mengambil manfaat dari pengalaman dan mencontoh ibrah dari pengalaman mereka; sehingga menyatu antara potensi pemuda dengan kebijaksanaan dari orang tua, membuahkan hasil menjadi orang yang cerdas dalam memberikan pendapat dan baik dalam kerja, dan demi Allah… Umar bin Al-Khathab, yang mengambil dari pemuda umat ini yang memiliki kesadaran dan pencerahan untuk menjadi penasihatnya; ikut serta dalam majelis bersama para senior dan pemimpin, dan memberikan sesuatu (pendapat) yang bermanfaat untuk bangsa.

Apakah sama orang yang berfikir maju # Dengan orang yang berfikir mundur

Barangsiapa yang mencari tujuan bukan pada # Kebenaran tidak akan sampai pada tujuan

Nasihat untuk para pemuda Muslimin

Sejak tujuh puluh tahun lalu ada enam pemuda dari universitas Mesir hadir; mereka menyerahkan diri dan tenaga mereka karena Allah, dan mereka bergerak untuk menyebarkan dakwah yang benar, petunjuk dan kebahagiaan antara pemuda di universitas-universitas, dan Allah mengajarkan kepada mereka keikhlasan dan kejujuran, memberikan dukungan dan kekuatan kepada mereka, sehingga dalam universitas tersebut seluruhnya bagian dari pendukung Ikhwanul Muslimin, mencintai dan menghormati mereka dan berharap dari mereka mendapatkan kesuksesan, dan dari pemuda universitas tersebut ada kelompok yang mulia dan beriman ikut serta dalam berdakwah, dan menyebarkan kabar gembira di setiap tempat, dan bergerak dari perkotaan ke pedesaan, sehingga akhirnya masyarakat dari perkotaan, pedesaan dan dusun menerima dakwah mereka.

Dan hal Ini memiliki dampak yang besar dalam kebangkitan suatu bangsa, tidak hanya terbatas penerimaan pemuda atas kelompok pelajar, orang-orang terkemuka dan yang lainnya saja namun juga pada kalangan rakyat yang beriman mau menerima dakwah ini, dan bahkan menjadi sebaik-baik pendukung dalam perjalanan dakwahnya, betapa banyak dari kalangan pemuda yang tersesat akhirnya mendapatkan hidayah, dalam kebingungan akhirnya mendapat petunjuk, terjerumus dalam kemaksiatan lalu Allah memberikan arahan menuju ketaatan, tidak mengenal tujuan hidup lalu diberikan arahan akan tujuan hidupnya

يَهْدِي اللهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ

“Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki “. (An-Nuur:35)

Mereka para pemuda yang memiliki denyut nadi, yang mencintai negara dan bangsa peran mereka yang besar dalam memerdekakan keinginan umat dan dalam menghadapi proyek penjajahan, sekiranya tidak ada pengkhianatan oleh sebagian rezim pemerintah maka akan terwujud apa yang menjadi keinginan mereka dalam menghancurkan proyek Zionisme, namun itulah takdir Allah dan tidak bisa dipungkiri akan adanya hikmah dibaliknya.

Dan pada kurun 30 tahun yang lalu, ada juga kelompok dari para pemuda Ikhwanul Muslim di Universitas-universitas Mesir aktif dalam menyebarkan dakwah pada kebaikan dan cahaya di tengah para pemuda lainnya, terutama setelah para thagut menduga bahwa mereka telah hancur, padahal para pemuda tersebut telah mendapatkan hikmah dan pengalaman dari para orang tua, memahami risalah dan dakwah, saling melakukan tanya jawab bersama pemuda Islam yang haus pada dakwah yang benar, sehingga dakwahpun menyebar kembali kepelosok negeri Mesir, bahkan hingga menjangkau negara-negara Arab dan Islam dan bahkan negara minoritas muslim, para pembela kebenaran melihat cahaya kebenaran ini dan tunduk kepadanya, dan mereka selalu mendengarkan akan cahaya kebenaran lalu menerimanya.

Bersamaan dengan berbagai kendala dan hambatan yang merintang di jalan dakwah dan reformasi; mereka menemukan cara untuk masuk ke dalam hati bangsa, melalui keteguhan para pemuda dan ketegarannya, yang menyadari nilai risalah yang mereka pegang dan hormati, dan kebutuhan negara dan bangsa akan perjuangan dan pengorbanan mereka, mereka terus melakukan kebaikan di berbagai bidang, dan memberikan prestasi di berbagai penjuru, dan menghadirkan teladan yang indah kepada negara, kesetiaan dan pengorbanan.

Kami melihat ini sebagai tanda petunjuk, dan kami terus melihat kemajuan yang menyeru kami untuk memiliki cita-cita yang kuat, ketekunan dan komitmen serta melipat gandakan kerja keras

وَمَا النَّصْرُ إِلا مِنْ عِنْدِ اللهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ

Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Imran: 126).

Karena itu wahai para pemuda Ikhwanul Muslimin di berbagai penjuru.. berpegang teguhlah kalian pada agama kalian, dan bertebaranlah membawa dakwah yang benar bersama Ikhwan kalian yang lainnya..

Berjalanlah, karena kalian adalah bak kuda dan hatinya # Sinarilah bumi dengan membawa citra dan cahaya

Berjalanlah dengan membawa berkah Allah dan menyebarlah # Kami akan menjadi telinga yang siap mendengar dan mata yang siap melihat

Ingatkanlah kepada kami hari-hari telah lewat # Sungguh kami telah lupa akan waktu dan usia

Kami menginginkan para pemuda untuk menentang pemerintah yang korup dan musuh bangsa dan agama, dan membalikan meja para pelaku konspirasi pemuda bangsa ini dan menyeru:

Saya adalah seorang muslim yang berusaha menyelamatkan dunia # Menuju cahaya, keimanan dan bahagia

Sungguh ironi terhadap ujian yang menimpa umat ini # Yang telah jauh dari jalan Pemberi hidayah

Nasihat untuk para pemuda umat ini.. laki-laki dan wanita

Kalian adalah cita-cita dan harapan bangsa, dan kami mengetahui bahwa dalam diri kalian ada kebaikan yang besar, karena itu rasakanlah selalu wahai para pemuda apa yang sedang dialami oleh umat dan bangsa ini akan kehinaan, penindasan, realita yang menyedihkan, kondisi yang memilukan tidak menjanjikan akan kebebasan dan kemerdekaan yang diidamkan. Dan sadarilah, bahwa karena kalian lambat dalam bertobat dan kembali kepada Allah, menjadi sebab lambatnya kebenaran yang muncul di permukaan. Dan karena kalian bermalas-malasan dalam mengerahkan tenaga dan fikiran dalam berdakwah pada kebenaran dan reformasi; maka menjadi penyebab lambatnya kemenangan umat kalian; karena Allah telah menjanjikan kepada kita kekuatan, kemuliaan dan kemenangan jika kita melaksanakan perintah-Nya dan komitmen dengan syariat-Nya.

Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad:7)

Ketahuilah wahai para pemuda Islam, bahwa kebahagiaan di dunia dan akhirat berada di jalan ketulusan dan dakwah kepada Allah serta dengan selalu menjalin komunikasi yang baik dan pembawa sumber cahaya kepada umat baik dari para duat, orang-orang shalih, ulama, pemberi nasihat dan Ikhwan yang jujur.

Wahai para pemuda Muslim di segala penjuru

Kalian harus menjadi contoh yang memberikan pengaruh dalam kehidupan umat dan negeri kalian, kalian harus memiliki peran positif dalam melakukan perubahan terhadap kondisi yang memilukan ini; menuju realita yang lebih diridhai karena Allah, rasul-Nya dan orang-orang beriman, dan benarlah ungkapan di bawah ini:

يا معشر الشباب، اعملوا.. فإنما العمل في الشباب

“Wahai para pemuda, bekerjalah… karena sesungguhnya kerja itu ada dalam diri pemuda”.

Wahai para pemuda umat…

Jika saat ini kalian tidak mampu menguasai diri kalian, tidak mau bersungguh-sungguh mengendalikan syahwat dan kecenderungan kalian, malah untuk mengerahkan tenaga pada umur yang baik kalian demi tegaknya aqidah, negeri dan masa depan umat kalian, kapan lagikah hal itu terjadi?!

Karena itu kemarilah bersama kami, kemarilah bersama kami wahai para pemuda… agar kita bisa berbuat dan bekerja bersama-sama membuat fajar baru, mengembalikan bersama-sama untuk mengembalikan kemuliaan yang dinanti-nantikan yang sedang dinanti-nantikan.

Wahai para pemuda generasi Islam kembalilah # Kalian adalah ruhnya dan dengan kalian akan menjadi pemimpin

Kalian adalah rahasia kebangkitan yang telah lama hilang # Dan kalian adalah fajarnya yang membawa cahaya baru

Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah

Shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya..

Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.

Syekh Ahmad Yasin


مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya)”. (Al-Ahzab:23)

Pembunuhan terhadap Syekh Ahmad Yasin lima tahun lalu bukan peristiwa sepintas lalu. Peristiwa itu menjadi pusat perenungan bagi seluruh pejuang kebebasan di dunia dan mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam akan bahaya hakiki Israel di Palestina.

Gugurnya Syeikh Ahmad Yasin meningkatkan dukungan besar kepada gerakan HAMAS bukan hanya di Palestina. Bahkan dukungan bangsa Arab dan Islam semuanya. Sejak saat itu semua orang bertanya tentang HAMAS, gerakan yang mengguncang bangunan Israel, gerakan ini mulai menyebar secara drastis hingga mayoritas Palestina berafiliasi kepadanya. Jika tidak afiliasi maka mereka mendukungnya atau simpati kepada gerakan perlawanan dan ketegaran memperjuangkan prinsip-prinsip dasar Palestina dan menolak perundingan damai dengan Israel.

Gugurnya Syeikh Ahmad Yasin juga mengundang reaksi yang kebanyakan justru mengatakan bahwa darah beliau akan menjadi “bahan bakar baru” bagi perlawanan.

Syeikh Ahmad Yasin … Kelahiran dan pertumbuhan

Syeikh Ahmad Yassin lahir tahun 1936 di desa El-Gorah yang dibangun di reruntuhan kota Ashkelon yang bersejarah yang berada di Majdal Tengah ke arah utara dari Jalur Gaza sekitar dua puluh kilometer. Di tingkat SD beliau belajar di sekolah El Gorah sekolah dasar dan terus belajar sampai tingkat kelima. ” (88).

Sejak “nakbah” (malapetaka dahsyat) menimpa rakyat Palestina di tahun 1948 (dengan diproklamirkan berdirinya negara Israel) Ahmed Yasin terpaksa berhijrah bersama keluarganya ke Jalur Gaza dan menetap di kamp pengungsi Shati’ di pantai Jalur Gaza. Selama tinggal di permukiman, ia diputus dari studinya sampai tahun 1950 karena ia sibuk memberikan kontribusi keberlangsungan hidup keluarganya yang terdiri dari tujuh orang dengan bekerja di sebuah restoran di Gaza City (89).

Kemudian Syeikh melanjutkan studinya di sekolah kamp pengungsi dan menyelesaikan studinya di tingkat dasar dan persiapan tahun 1955, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Palestina yang merupakan sekolah paling bergensi di Jalur Gaza. Suasana politik di Jalur Gaza secara umum sedang bergejolak, terutama di sekolah tempatnya belajar. Pada saat itu kami bersama-sama di sekolah itu. Ia di kelas satu dan saya (penulis) di tingkat terakhir. Pada saat itu dikenal dengan Sekolah Menengah Umum – yang disebut taujihy.

Dunia Arab sedang bergejolak dengan aliran-aliran pemikiran, baik yang berhaluan nasionalis, kiri, dan Islam. Dan Gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan paling aktif di Jalur Gaza. Ia banyak didukung oleh pelajar, bahkan mereka yang berprestasi di kelas dan dipilih menjadi ketua-ketua aktifitas adalah mereka yang berafiliasi kepada gerakan Islam. (90)

Di gerakan Ikhwanul Muslimin, Ahmad Yasin menemunkan apa yang dia cari. Dakwahnya sesuai dengan keinginannya, baik dari sisi pemikiran agamanya (ideology), atau dalam hal pandangan politik, dan methodologi pendidikan untuk menyiapkan generasi pembebas Palestina, menyelematkan Al-Aqsha yang penuh berkah dari tangan para penjajah. Sang murid Ahmad Yasin melihat itu semua dan memberikan baiatnya kepada gerakan Islam ini tahun 1955. (99)

Ia mengajar bahasa Arab dan tarbiyah islamiah. Ia juga seorang penceramah di masjid-masjid Gaza, bahkan paling popular di sana karena hujjah. Ia juga dipilih menjadi Majmah Islami di Gaza.

Beliau ditangkap oleh Zionis Israel tahun 1984 karena latar belakang mereka menemukan rumahnya sebagai gudang senjata yang dibeli oleh Syeikh dari seorang agen Israel.

Ia pernah divonis penjara 13 tahun, kemudian keluar dalam proses pertukaran tawanan Tahun 1985. 17 November 1987 gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mengeluarkan keputusan untuk “memulai aksi militer melawan entitas penjajah Zionis. Dan pada tanggal 8 Desember 1987 meletus aksi Intifadha dengan arahan Syeikh Yasin, dan sepekan setelah itu dideklarasikan Gerakan Perlawanan Islam “HAMAS”, dan pernyataan resmi pertamanya dikeluarkan 14 Desember 1987 M. Sementara pernyataan resmi pertama gerakan Fatah dan Front Rakyat dan organisasi lainnya pada 8 Januari 1988 atau satu bulan setelah mulainya intifadha.

Intensitas aksi serangan dan mogok massal yang dilakukan dan digalang HAMAS terhadap Zionis Israel semakin keras. Mereka kemudian menangkap Syeikh dan sebagian besar pimpinan HAMAS dan Ikhwanul Muslimin malam tanggal 18 Mei 1989 M. Mendekam di penjara sampai 25 September 1997 M dalam sebuah negoisasi pertukaran tawanan oleh Raja Husein dengan Israel setelah percobaan pembunuhan terhadap saudara Khalid Misy’al Kepala Maktab Siyasi HAMAS.

Syahid mengenang syahid

Dr. Asy-Syahid Abdul Aziz ar-Rantisi mengatakan, Syeikh Ahmad Yasin adalah simbol Islam yang besar ketika hidup. Dengan gugurnya, ia menjadi guru unik dan paling menonjol dalam sejarah umat yang besar. Tidak ada sejarah seperti yang diukur Syeikh Yasin, dimana pemimpin yang lemah (karena cacat fisik) mampu mengubah menjadi kekuatan. Ia adalah pemimpin yang tidak pernah percaya dengan kelemahan mutlak seharipun bagi manusia atau dengan kekuatan mutlak selama ia masih bernama makhluk”.

Rantisi yang gugur syahid sebulan setelahnya menegaskan bahwa Syeikh Yasin lah yang mengusung rakyat Palestina yang tidak berdaya untuk melawan Israel dengan batu dan pisau, kemudian dengan bom, kemudian dengan roket-roket Al-Qassam. Syeikh Yasin telah menciptakan dari kelemahan rakyat menjadi kekuatan yang kini tidak bisa diremehkan Israel dan Amerika. Akibatnya, poros teroris ini mulai merasa risau dengan kekuatan yang pernah dibuat oleh Syeikh Yasin.

Asy-syahid Rantisi menegaskan bahwa Israel salah ketika membunuh Syeikh Ahmad Yasin sebab Israel tidak pernah belajar dari masa lalu. Mereka membunuhi para nabi namun mereka gagal memadamkan cahaya yang mereka bawa. Israel tidak akan bisa mematikan cahaya dari jasad Syeikh Ahmad Yasin. Bahkan peristiwa pembunuhan ini akan memindahkan konflik kepada fase yang lebih maju.

Darah Syekh Yasin; pesan untuk bersatu

Sementara Khalid Misy’al, ketua Maktab Siyasi HAMAS menegaskan bahwa darah Syeikh Ahmad Yasin memberikan pesan untuk bersatu dan merapikan barisan. Ia menyatakan, para pejuang Palestina sudah memberikan ruh mereka untuk Allah, kemudian untuk membebaskan Palestina. Gugurnya Syeikh Ahmad Yasin akan semakin menjadikan gerakan perlawanan semakin kuat.

Ia menegaskan bahwa Israel harus tahu bahwa upaya mereka untuk mematahkan semangat rakyat Palestina akan gagal. Tindakan Israel membunuh Syeikh Ahmad Yasin menegaskan bahwa mereka hanya berfikir bagaimana melakukan kejahatan. Karenanya, Khalid Misy’al menyerukan agar rakyat Palestina bersatu di belakang perlawanan Palestina.

Hamas terus melawan

Sementara itu, Mahmod Zehar menegaskan bahwa kejahatan pembunuhan Syekh Ahmad Yasin sebelumnya sudah diprediksi. Namun itu tidak akan menyimpangkan HAMAS dan pimpinannya dari program perlawanan terhadap Israel. ia menegaskan bahwa Israel menegaskan Syeikh Yasin layak mati karena keberadaannya mengancam eksistensi mereka di kawasan. “Namun kami mengatakan bahwa Syeikh syahid di sisi Allah, ia hidup dan mendapatkan rizqi, yang mati adalah Israel dan para pemimpinnya yang melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina,” tegas Zehar.

Darah Yasin tak akan lemahkan perlawanan

Sementara itu, Dr. Yusuf Al-Qardlawi menegaskan bahwa Darah Yasin tak akan tumpah percuma. Bahkan ia akan menjadi api dan laknat bagi Israel. Kesyahidan Syeikh Yasin tidak akan melemahkan perlawanan seperti yang dibayangkan Israel.

Ia menegaskan bahwa pembunuhan Syekh Ahmad Yasin adalah kejahatan penjajah Israel. dan Amerika ikut bertanggungjawab atas kejahatan itu. sebab Israel melakukan kejahatan dengan senjata Amerika, dana, dan dukungan mereka.

Karenanya, menurut Qardawi, Arab harus sadar dari ‘teler’ mereka dan keluar dari gua tempat tidur panjang mereka untuk menunaikan amanah terhadap saudara-saudara mereka. (bn-bsyr)

Hasan Al-Banna


مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)“. (Al-Ahzab:23)

Sejarah telah mencatat para generasi dakwah Islam di era modern Iakan banyak pahlawan, dan hal tersebut telah terjadi, dan akan terus terjadi dari mereka yang memiliki sikap dan prinsip dengan tetap berpegang teguh pada manhaj Islam yang benar dan lurus, jika boleh dikatakan: bahwa mereka mampu mencapi puncak hingga peringkat sebagai pengemban dan pembawa manhaj ilahi dari generasi pertama umat Islam, dan tugas dari gerakan Islam adalah mengenang para pahlawannya dan mengapresiasi para syuhada di jalannya; sehingga kelak mereka menjadi panutan yang dapat memberikan pencerahan dan petunjuk bagi generasi dakwah setelahnya, dan setiap orang yang mengambil jalan ini.

Siapakah Hasan Al-Banna?

Beliau adalah Hassan Ahmad Abdul Rahman al-Banna, lahir di kota Al-Mahmudiya, di bagian Delta Nil Provinsi Buhaira, Mesir, pada hari Ahad, tanggal 25 Sya’ban tahun 1324, bertepatan dengan tanggal 14 Oktober tahun 1906. Beliau termasuk dalam keluarga pedesaan yang sederhana dari kebanaykan bangsa Mesir lainnya sebagai petani di sebuah desa Delta yang disebut dengan desa “Syamsyirah” [dekat dengan pantai kota Rasyid berhadapan dengan kota Idvina, bagian dari kota Fawah, Propinsi Al-Buhaira].

Kakeknya bernama Abdul Rahman, beliau adalah seorang petani dari keluagra sederhana, namun orang tua Hasan Al-Banna, Syeikh Ahmad tumbuh – sebagai anak bungsu- jauh dari aktivitas bertani; karena keinginan dari ibunya, sehingga beliau ikut dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an dan mempelajari hukum-hukum tajwid Al-Quran, dan kemudian belajar hukum syariah di Masjid Ibrahim Pasha di Alexandria, dan disaat menempuh pendidikan, beliau ikut bekerja di sebuah toko terbesar bagian refarasi jam di Alexandria, sehingga setelah itu beliau memiliki keahlian dalam memperbaiki jam dan berdagang, dan dari sinilah beliau terkenal dengan panggilan “As-sa’ati”

Selain itu, Orang tua Al-Banna juga memiliki keahlian dan menjadi bagian dari ulama hadits karena beliau pandai di bidang tersebut, sebagaimana beliau banyak melakukan aktivitas dalam mempelajari dan mengajar sunnah nabawiyah terutama kitab yang terkenal “al-fathu Robbani fi tartiibi musnad imam Ahmad bin Hambal As-Syaibani”, dan dalam kehidupan seperti itulah tumbuh “Hassan al-Banna” mencetak banyak karakter darinya.

Awal Perjalanan

Hassan al-Banna memulai pendidikannya di sekolah tahfizhul Qur’an di Al-Mahmudiyah, dan mampu mentransfer ilmu dari banyak penulis sehingaa orang tuanya mengirim beliau kepada para penulis di dekat kota Al-Mahmudiyah. Namun waktu yang beliau tempuh di tempat para penulis sangat padat sehingga tidak mampu menyempurnakan hafalan Al-Qur’an; oleh karena terikat dengan peraturan para penulis, dan pada akhirnya beliau tidak mampu meneruskannya, lalu melanjutkan pendidikannya di sekolah tingkat SMP, meskipun ada pertentangan dari ayahnya, karena beliau sangat antusias terhadap dirinya untuk bisa menjadi penghafal Al-Qur’an, dan tidak setuju anaknya masuk sekolah SMP kecuali setelah bisa mengkhatamkan Al-Qur’an di rumahnya.

Setelah menyelesaikan sekolah SMP beliau masuk ke sekolah “Al-Mu’allimin Al-Awwaliyah” di Damanhour, dan pada tahun 1923 masuk kuliah di Fakultas Dar El-Ulum di Kairo dan lulus pada tahun 1927, dan selain itu, beliau juga mampu meraih lebih ilmu-lainnya dari ilmu-ilmu yang diterima pada saat kuliah, terutama pada kurikulum pendidikan yang diberikan saat itu; seperti pelajaran ilmu al-hayah, sistem pemerintahan, ekonomi politik, sebagaimana beliau menerima pelajaran tentang bahasa, sastra, hukum, geografi dan sejarah, sehingga dengan itu semua, membuat beliua matang dalam berbagai ilmu pengetahuan.

Beliau memiliki perpustakaan yang besar dan luas dirumahnya, di dalamnya terdapat ribuan buku, yang berisi tentang buku-buku yang terkait dengan tema yang tersebut diatas, dan ditambah dengan adanya empat belas jenis majalah dari majalah mingguan yang diterbitkan di Mesir seperti majalah al-muqtatof, majalah al-fath, majalah Al-Manar dan lain-lainnya, dan hingga saat ini perpustakaan beliau masih ada di bawah pengawasan anaknya ustadz ” “Saif al-Islam”.

Al-Banna menjalankan hidupnya selama 19 tahun sebagai guru sekolah dasar di Ismailia, dan kemudian di Kairo, dan ketika beliau mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai guru pada tahun 1946 beliau telah mendapat level kelima untuk menjadi PNS, setelah itu beliau bekerja di surat kabar harian “Ikhwanul Muslimin”, dan kemudian beliau menerbitkan majalah bulanan sendiri yang bernama “As-Syihab” yang di mulai pada tahun 1947; hal tersebut dilakukan agar dirinya dapat mandiri dan sebagai sumber mata pencaharian, namun akhirnya majalah tersebut dibredel oleh karena dibubarkannya jamaah ikhwanul muslimin pada tanggal 8 Desember 1948.

Pengaruh dan dampak

Syeikh Hassan al-Banna, menerima banyak pengaruh dari beberapa ulama besar dan para guru, termasuk ayahnya sendiri, Syeikh Ahmed dan Syeikh Mohammed Zahran – pemilik majalah Al-Is’ad dan pemilik sekolah Ar-Rasyad, yang mana Hasan Al-Banna terdaftar di sekolah saat beliau menetap beberapa tahun di Mahmudiyah – begitupun Syeikh Tantawi Jauhari, penyusun kitab tafsir Al-Qur’an “Al-Jawahir”, dan beliau juga menjadi pemimpin redaksi koran yang diterbitkan pertama kali oleh Ikhwanul Muslimin pada tahun 1933, setelah lulus dari Dar el-ulum tahun 1927, Hasan Al-Banna menjadi guru pada salah satu sekolah dasar di kota Ismailiyah, dan berikutnya tahun 1928 mendirikan jamaah Ikhwanul Muslimin, tapi sebelum pendiriannya beliau telah banyak terlibat dalam sejumlah asosiasi dan kelompok agama, seperti “Jam’iyah Al-Adab Al-Akhlaqiyah”, dan “Jam’iyah Man’u Al-Muharramat” di Mahmudiya, dan “At-Tariqah Al-Hashofiyah” sebuah aliran tasawuf di Damanhour, sebagaimana beliau juga ikut berpartisipasi dalam pendirian jamaah Syubbanul Muslimin pada tahun 1927 dan beliau merupakan salah satu anggotanya. Yaitu, Setelah jamaah Ikhwanul Muslimin yang didirikannya telah tumbuh, berkembang dan tersebar di berbagai segmen masyarakat dan kota, bahkan pada akhir tahun empatpuluhan ikhwanul Muslimin telah menjadi kekuatan organisasi sosial-politik yang terstruktur di Mesir, juga telah memiliki cabang yang banyak yang tersebar di berbagai negara-negara Arab dan Islam.

Imam Al-Banna selalu menegaskna bahwa jamaah yang diririkannya bukan merupakan partai politik, tetapi merupakan kesatuan ide dari berbagai nilai-nilai perbaikan, dan berusaha untuk kembali kepada Islam yang benar dan bersih dan menjadikannya sebagai manhaj yang komprehensif untuk kehidupan.

Adapun manhaj perbaikan yang beliau lakukan adalah dengan cara “Tarbiyah” dan “progresif ” dalam melakukan perubahan yang diinginkan, dan inti dari manhaj yang diinginkan itu adalah membentuk “individu Muslim” lalu “Keluarga Islam”, “komunitas Muslim”, lalu “Pemerintahan Islam”, “Negara, dan khilafah Islam dan akhirnya mencapai pada “ustadziyatul alam” .

Imam Al-Banna memimpin jamaah Ikhwanul Muslimin selama dua periode [1928-1949], dan dalam kepemimpinannya banyak berhadapan dengan peperangan politik dengan pihak lain, khususnya partai Al-Wafd dan partai Al-Saadi. Adapun sebagian besar aktivitas dari Al-Ikhwan terfokus pada permasalahan di lapangan nasional Mesir yang terpuruk setelah pecah Perang Dunia II, dan pada saat itu beliau mengajak Mesir untuk keluar dari sterling blok sehingga dapat memberi tekanan pada Inggris untuk menanggapi permintaan nasional Mesir. Dalam konteks ini, Ikhwanul Muslimin mengadakan konferensi-konferensi, dan melakukan demonstrasi untuk menuntut hak-hak negara, juga memiliki serangkaian politik assassinations terhadap tentara dan pasukan Inggris, terutama di Terusan Suez.

Dan Al-Banna juga mengutamakan perhatiannya secara khusus terhadap isu Palestina, dan menganggapnya sebagai “Persoalan seluruh dunia Islam” dan beliau selalu menegaskan bahwa “Inggris dan orang-orang Yahudi tidak akan memahami kecuali hanya satu bahasa, yaitu bahasa revolusi, kekuatan dan darah”, beliau mengakui fakta adanya aliansi Barat Zionis terhadap Islam. Beliau juga mengajak untuk melakukan penolakan terhadap konsensus pemisahan dan pembagian negeri Palestina yang dikeluarkan oleh PBB tahun 1947, dan mengajak kepada seluruh umat Islam secara umum – dan Ikhwanul Muslimin secara khusus – untuk melakukan jihad di tanah Palestina demi mempertahankan tanah Arab dan Muslim, beliau berkata: “Sesungguhnya Ikhwanul Muslimin akan mengorbankan jiwa dan harta mereka untuk mempertahankan setiap jengkal dari bumi Palestina Islam dan Arab sehingga Allah mewarisi bumi ini dan orang-orang yang bersamanya “. Dan akhirnya pada tanggal 6 Mei 1948 Lembaga Pendiri Ikhwanul Muslimin mengeluarkan keputusan yang menegaskan jihad suci melawan Yahudi sang agresor, untuk itu Al-Banna mengirim brigade Mujahidin dari Ikhwanul Muslimin ke Palestina dalam perang tahun 1948. Hal inilah yang menyebabkan pemerintah Mesir melikuidasi jamaah Ikhwanul Muslimin pada bulan Desember tahun 1948; sehingga, menyebabkan terjadinya bentrokan antara Ikhwanul Muslimin dan Pemerintah An-Nakrasyi.

Al-Banna memiliki pendapat yang tepat dan wawasan yang luas terhadap qadhiyah an-nahdhah (masalah kebangkitan) yang mampu membuat sibuk umat Islam sejak dua abad sebelumnya dan hingga sekarang masih didengungkan. Beliau menghubungkannya dengan masalah kemerdekaan dari kolonialisme dan ketergantungan pada Eropa dari satu sisi, dan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan yang harus dicapai oleh umat Muslim pada sisi yang lain, dan beliau mengatakan: “Kita tidak akan mampu melakukan perbaikan dan kita tidak bisa menerapkan konsep perbaikan secara internal selama kita belum merdeka dari intervensi dan campur tangan asing” Beliau juga mengatakan: “Tidak ada kebangkitan tanpa ilmu pengetahuan dan apa yang diraih oleh orang kafir -dalam menjajah- adalah karena dengan ilmu “, beliau melihat bahwa ketergantungan umat Islam pada Eropa terhadap tradisi dan kebiasaan-kebiasaannya dapat menghalangi kemerdekaan dan kebangkitan mereka, beliau berkata: “Bukankah sebuah paradoks yang aneh, kita meninggikan suara menuntut untuk merdeka dari Eropa dan melakukan protes keras terhadap segala tindak tanduknya, sementara di pihak lain kita meng agungkan tradisi-tradisinya dan terbiasa dengan adat-adatnya, dan bahkan kita lebih memilih produk-produknya?

Sebagaimana beliau juga melihat bahwa persoalan perempuan merupakan salah satu permasalahan sosial paling penting; karena itu, karena itu -sejak awal didirikannya Ikhwanul Muslimin- beliau banyak memberikan perhatian terhadap permasalahan kaum perempuan, beliau membuat bagian khusus yang disebut dengan “Akhwat Muslimat”. Dan beliau selalu menekankan bahwa Islam telah memberikan kepada perempuan hak-hak pribadi, sipil dan politik, dan pada saat yang bersamaan, Islam juga meletakkan kaidah-kaidah yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam penerapan hak-hak tersebut

Namun Imam Al-Banna tidak hanya menyeru untuk mendirikan sebuah sistem pemerintahan keagamaan teokratis dengan pengertian yang dikenal oleh Eropa pada abad pertengahan, namun beliau menyeru untuk menerapkan hukum Islam berdasarkan aturan dari syura, kebebasan, keadilan dan kesetaraan.

Dan beliau menerima dengan lapang bentuk konstitusional undang-undang parlemen, dan menganggap lebih dekat sistem pemerintahan di seluruh dunia terhadap Islam, dan beliau melihat bahwa jika formula tersebut diterapkan, maka dipastikan akan mampu mewujudkan tiga prinsip yang melandasi aturan Islam; yaitu “tanggungjawab pemimpin, kesatuan umat dan penghargaan terhadap kehendaknya”.

Terbunuhnya Sang Imam

lokasi: Kairo, di distrik Al-Himliyah. Waktu: Pertengahan malam tanggal 12 Februari 1949. Kronologi: terdapat beberapa kendaraan polisi melaju di tengah keheningan malam, hingga mencapai pada salah satu jalan di distrik Al-Hilmiyah, Kairo, mereka bertugas menghentikan kendaraan yang melaju di jalan tersebut, beberapa tentara memblokade jalan dengan senjata lengkap,dan penjagaan diperketat terutama di sebuah rumah sederhana di yang ada di jalan tersebut, lalu sebuah mobil polisi melaju menuju rumah tersebut, satu barisan tentara memindahkan mayat dari mobil ke rumah tersebut dengan cepat, lalu mengetuk pintu yang ada di atasnya, seorang Syeikh berumur sembilan puluhan tahun membuka, lalu beberapa tentara masuk ke rumah tersebut sebelum mereka memasukkan tubuh yang sudah mati tersebut untuk mengkonfirmasi tidak ada orang lain di rumah tersebut, ultimatum yang keras disampaikan kepda syekh tersebut; tidak boleh ada suara, tidak boleh ada kegaduhan, dan bahkan tidak boleh ada seorangpun yang boleh mengurus mayat tersebut, cukup anda dan keluarta yang ada di rumah, dan tepat jam sembilan esok pagi beliau harus dimakamkan.

Adapun Syeikh tersebut adalah orang tua almarhum, meskipun ia terketut, sekalipun ia sudah tua, dirinya mampu memakamkan anaknya sendirian, beliau membersihkan darah anaknya yang terkena peluru dan mendarat di sekujur tubuhnya.

Pada pagi harinya, petugas datang tepat waktu, mereka berkata: bawa sini anakmu untuk segera dikubur. Maka syeikh yang sudah berumur 90 tahun tersebut berseloroh: bagaimana saya membawanya? Seharusnya sebagian prajurit ikut membawanya! Namun para prajurit menolak, dan responnya adalah hendaknya orang-orang rumah yang membawanya. Saat itu almarhum meninggalkan beberapa anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang masih bayi.

Akhirnya tubuh yang sudah menjadi mayat dibawa oleh istrinya dan anak perempuannya dan dibantu oleh ayahnya, dan bagi siapa yang berani ikut membantunya maka akan ditangkap dan di penjara, akhirnya jenazah sampai ke masjid untuk di shalatkan, tidak ada yang ikut menyolatkannya kecuali ayahnya dan dibelakangnya anaknya (istri sang imam) dan anak-anak perempuan dari keturunannya, dan mereka juga yang turun ke kubur, lalu kembali ke rumah dengan penjagaan yang super ketat, demikian kronologi pembunuhan dan prosesi pemakaman As-Syahid Imam “Hassan al-Banna”, setelah itu banyak tetangganya yang ditangkap, tidak ada alasan lain kecuali hanya karena mengungkapkan takziah (belasungkawa) kepada keluarga yang ditinggal, dan blokade terus berlanjut tidak hanya di rumah karena khawatir banyak yang berdatangan untuk takziya, namun juga di sekitar kuburan sang imam, karena takut ada yang berani mengeluarkan mayatnya dan mengekspos kejahatan yang telah terjadi, bahkan banyak dari pihak kepolisian disebar di beberapa masjid; untuk segera ditutup kembali setelah ibadah shalat ditunaikan, karena takut ada seseorang yang berani menshalatkannya.

Di sisi lain seorang raja negara tersebut menunda dalam merayakan ulang tahun ke 11 Februari dari 12 Februari; untuk ikut merayakan bersama orang merayakan kematian sang imam, dan salah seorang intelektual menceritakan bahwa dirinya menyaksikan salah satu perayaan di sebuah hotel di Amerika Serikat, dan ketika diceritakan alasan perayaan ini, ia dapat mengetahui bahwa perayaan tersebut dilakukan untuk mengungkapkan kegembiraan karena kematian Imam As-Syahid Hasan Al-Banna. Jika kebenaran ada pada musuh, maka sesungguhnya pusat penelitian di Prancis dan Amerika ikut berpartisipasi dalam peletakan seratus orang yang paling terpengaruh di dunia pada abad kedua puluh, dua dari dunia Arab adalah: Imam As-Syahid “Hassan al-Banna”, dan yang lainnya adalah Gamal Abdul Nasser.

Buku-buku karangan imam Hasan Al-Banna

Tidak ada yang dimiliki oleh Hassan al-Banna dari literatur buku atau karangan-karangannya kecuali berupa risalah, baik kumpulan dan cetakan dengan judul buku “Majmuah Rasail imam Hasan Al-Banna” sebagai referensi utama dalam memahami pemikiran dan manhaj Ikhwanul Muslimin secara umum. Beliau juga memiliki buku mudzakarah yang dicetak beberapa kali dengan judul “Mudzakirah da’wah wa da’iyah”, selain itu beliau juga memiliki majalah dan riset-riset kecil dalam jumlah yang besar, seluruhnya tersebar dalam koran-koran dan majalah Ikhwanul Muslimin yang dimuat pada tahun tiga puluh dan empatpuluhan tahun yang lalu.

Rahimahullah Imam As-Syahid Hasan Al-Banna

14 Juli 2009

tanda-tanda kiamat

Hadith: Tanda-tanda besar Qiamat

Huzaifah bin Usaid alGhifari RA berkata: "Telah datang kepada kami Rasulullah SAW dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu Nabi bersabda: "Apa yang kamu perbincangkan?" Kami menjawab: "Kami sedang berbincang tentang hari Qiamat." Lalu Nabi SAW bersabda: "Tidak akan terjadi hari Qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya." Kemudian Baginda menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam 'alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, dan yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia kepada Padang Mahsyar mereka." (HR Imam Muslim)


Takhriij alHadith:

Dikeluarkan oleh Muslim dlm shahihnya Jld 4, Kitab alFitan, #2901. Juga Ibn Athiir, Jami' alUsyuul yg dikeluarkan oleh Abu Daud dan atTirmidzi. Hadith shahih dari jalur Hudzaifah alGhifari RA.

Fiqh alHadith:

Tanda-tanda dalam hadith Hudzaifah ini dinamakan tanda2 besar Qiamat. Tanda-tanda besar bermakna Qiamat itu sudah terlalu hampir atau manusia berada di ambang Qiamat.

Tanda #1: Dukhan (jerebu atau kabut tebal)

Kabut atau jerebu tebal yg menjadi bahaya ialah bila ia mencecah indeks bacaan 500 ke atas.

Para salaf berpecah menjadi dua golongan bila mentafsirkan jerebu ini. Kumpulan Ibn Mas'ood RA, Mujahid, dan ibn Jarir atTabari menetapkan Dukhan atau jerebu ini adalah tanda Qiamat yg sudah pun berlalu di zaman RasuluLlah SAW sempena turunnya surah adDukhan. Jerebu yg menimpa kaum Quraisy.

Kumpulan Imam Ali bin Abu Tholib RA, Abu Said alKhudri RA, Ibn Abbas RA, Ibn Umar RA, alHasan bin Ali RA dan Hasan alBasri mengatakan jerebu ini benar2 tanda besar Qiamat dan ia belum lagi terjadi. Hadith Hudzaifah ini adalah dalil mereka.

AlHafiz Ibn Kathir RH mendokong pendapat Ali dan Ibn Abbas. Imam Nawawi ketika mensyarhkan hadith ini menyatakan jerebu itu meliputi bumi selama 40 hari. (Syarah Muslim 18/27)

Tanda #2: Keluarnya alDajjal alMasih

Dikembarkan istilah alMasih kepada Dajjal ialah kerana alMasih bermaksud salah satu matanya terhapus (Ibn Athir), ada pun Dajjal bermaksud pendusta. Maka Dajjal alMasih = Pendusta yg bermata satu. (Ibn Athir, Jami' alusyul 9/356)

Fuqaha' yg menolak munculnya alDajjal alMasih ialah Imam Muhammad Abduh, mantan Mufti Mesir. Beliau menetapkan Dajjal yg dimaksudkan itu adalah aliran kesesatan secara umum (Tafsir alManar, Jld 3).

Manakala faham Muktazilah, Khawarij dan Jahmiyah menolak secara total karena jika benar Dajjal suatu ancaman kepada manusia, niscaya alQuran ada menyebutnya, tapi tidak ditemui dalam alQuran.

Namun i’tiqad ASWJ menetapkan melalui hadith2 yg mutawatir akan kemunculan Dajjal alMasih di akhir zaman sebagai tanda besar Qiamat. Pendetailan mengenai ciri2, tanda2 mengenal Dajjal tidak dapat dibahaskan di sini kerana ia teramat banyak dalam kitab-kitab yg beredar di pasaran, cuma perhatikan hadist-hadist yg menyalurkan maklumat tentang Dajjal itu shahih atau hasan.

Tanda #3: Keluarnya 'Daabbah' (binatang melata)

Hadith Hudzaifah ini menguatkan maksud ayat 82 surah An-Naml : (Kami mengeluarkan sejenis binatang melata dari bumi).

Tujuan binatang ini keluar ialah sebagai suatu peringatan yg terakhir kepada orang kafir supaya beriman dan kepada orang Islam supaya tetap istiqamah. Daabbah ini bukan monster atau binatang yg memakan manusia!

Komentar Syaikh Ahmad Syakir pada Musnad Imam Ahmad:

Perihal Daabbah (binatang melata) ini maklum pada orang yg berbahasa Arab suatu makna yg luas (tidak terhad) pada istilah binatang. Malah Daabbah adalah kalimah yg membawa maksud yg luas. Maksudnya suatu istilah yg hanya dimengerti oleh orang yg memahami bahasa Arab.

Tanda #4: Terbitnya matahari dari sebelah Barat

Ini bermakna Jepun bukan lagi negara matahari terbit. Morocco atau Maghribi pula akan dinamakan negara matahari terbit.

Hadith ini adalah syarh kepada ayat 158 surah Al-An'am. Kata Imam AtTabari dan Ibn Kathir ketika mentafsir ayat ini, salah satu tanda itu ialah terbitnya matahari dari Barat.

Kata Imam Ibn Hajar (alFath), bila hal ini berlaku, maka pintu taubat pun ditutup. (Fath alBari 11/352)

Tanda #5: Turunnya Isa putera Maryam AS

Kabar Rasulullah SAW ini menguatkan ayat Al Qur'an sebelumnya:

- Q.S An-Nisaa : 157-158
- Q.S Az-Zukhruf : 61
- Q.S An-Nisaa': 51

Maka disimpulkan:

Turunnya Isa AS di akhir zaman.

Tujuan Isa turun ialah melaksanakan semula syari'at Muhammad dan memerangi semua agama yg lain dan keamanan akan melimpahi bumi selama 40 tahun. (Albani, Silsilah asShahihah/IV/559)

Tanda #6: Keluarnya Ya'juj wal Ma'juj

Menurut Ibn Hajar (Q.S Al-Fath 13/107), asal usul Ya'juj dan Ma'juj ialah keturunan Adam jua.

Hadith Hudzaifah di atas menguatkan dalil Al-Qur'an mengenai kemunculan dua kaum yg ganas itu di Akhir zaman.

Q.S Al-Kahfi : 94 (Wahai Zulkarnain, sesungguhnya kaum Ya'juj dan Ma'juj sentiasa melakukan kerusakan di muka bumi)

Q.S Al-Anbiyaa' : 96 (Sehingga terbuka tembok yg menyekat Ya'juj dan Ma'juj serta mereka meluru turun dari tiap2 tempat yg tinggi. Dan hampirlah datangnya janji hari Qiamat yg benar)

Ada pelbagai tafsiran:

Sebagian mengatakan Dua kaum pemusnah ini sudah berlalu, yaitu ketika keluarnya kaum Monggol dan Tartar dari Asia tengah. Antara yg berpendapat demikian ialah Almarhum Ustaz Sayyid Qutb dalam Tafsir Az Zilal. Imam Al Qurthubi juga berkata kemungkinan kaum Tartar dan Mongol itu adalah Ya'juj dan Ma'juj. Begitu juga pendapat Ibn Athir, alKamil: 13/375

Pendapat yg lain ialah Ya'juj dan ma'juj itu muncul ketika zaman turunnya Isa putra Maryam AS. jika ada kaum yg sebelum turunnya Isa, ia adalah ciri-ciri Ya'juj wal Ma'juj sahaja. Akhirnya Ya'juj dan Ma'juj ini dibinasakan dengan berkat do'a Isa alMasih (Dr Sulaiman alAsyqar, alYaum alAkhir, Kuwait, 1988, Syaikh Yusof Abdullah, alWabil, 'Alamaat alQiyamah alKubra)

Tanda #7: Tiga khasaf di sebelah Timur, Barat dan Jaziirah Arab

Berkata alHafiz Ibn Hajar (alFath: 12/ms 84), gempa atau runtuhan besar ini belum berlaku lagi walaupun gempa itu sering terjadi di berbagai tempat. Tetapi gempa tanda Qiamat ini adalah gempa yg amat besar sekali berlaku di Timur, Barat dan Semenanjung Arab yg membawa kemusnahan yg dahsyat.

Ulasan

Gempa yg dahsyat selalunya >9.5 di atas skala Richter, spt yg berlaku di Aceh yg mengakibatkan kesan Tsunami yg melanda satu kawasan yg besar di Indonesia, Sri Langka, India, Thailand dan Malaysia. Rata-rata bila ditanya orang yg menyaksikan Tsunami ini, maka mereka menyangkakan Qiamat.

Tanda #8: Munculnya api yg besar di Yaman (Kota Aden)

Ibn Hajar berkata: Api ini adalah tanda terakhir tanda-tanda Qiamat yg besar dan petanda pertama bermulanya fasa Qiamat (Q.S Al-Fath: 13/82)

Bila api itu muncul, maka manusia akhir zaman akan berduyun-duyun berkumpul di tempat2 perhimpunan masing-masing. Mereka berpusu-pusu melarikan diri beramai-ramai dan sesiapa yg tidak berpindah, akan dimakan oleh api itu. Tempat tumpuan perhimpunan ialah Syria (Ibn Kathir, anNihayah 1/259)

TAMAT syarah hadith Hudzaifah bin Usaid RA.


- s2s (salafi2sunnah@yahoo.com)

13 Juli 2009

Penangkal zina


Al-Israa' / ١٧ الإسراء
٣٢. وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk (QS Al-Isra ayat 32)

Berdasarkan dalil2 kuat yang relevan, akhirnya Abu Syuqqah menyimpulkan, “adanya pertemuan antara laki-laki dan wanita mungkin menyebabkan timbulnya sikap saling memandang antara mereka. [Namun] kejadian seperti itu tidak menjadi masalah, sepanjang pandang-memandang di antara mereka tidak didasarkan pada syahwat serta keduanya sama-sama berniat dan melaksanakan menahan pandangan.” (KW2: 112)
Fokuskan pada Penampilan Non-Seksual

Kondisi yang membolehkan kita memandang lawan-jenis adalah ketika tidak terkagum-kagum pada pesona seksual dan tidak memandangi aurat. Selama berada dalam kondisi ini, kita tidak dituntut untuk memalingkan muka (seperti Fadhal) atau pun diperintahkan untuk tidak melanjutkan pandangan (seperti Ali). Bahkan, bisa saja kita justru diberi kesempatan luas untuk bisa memandang lawan jenis.

Belum percaya? Liat aja hadits shahih berikut ini, yang mengisyaratkan bolehnya memandang lawan-jenis seraya mengagumi keahliannya atau sekurang-kurangnya menyaksikan penampilan non-seksualnya.

Dari ‘Aisyah r.a. dikatakan: Ketika itu adalah hari raya, dan pada waktu itu orang Habsyah sedang bermain tameng dan tombak. Entah aku yang meminta atau Nabi sendiri yang berkata kepadaku: ‘Apakah kamu ingin melihatnya?’ Aku jawab: ‘Ya.’ Maka aku disuruhnya berdiri di belakangnya [sehingga aku melihatnya]. (HR Bukhari)

Tuuuh… Nabi memberi kesempatan luas kepada Aisyah nyaksiin keterampilan orang Habsyah bermain sejata. Ternyata, tidak seperti kemolekan, dayatarik non-seksual lawan-jenis boleh dilihat dengan cukup leluasa.

Sekarang, berdasarkan dalil di atas, bisa kita petik sebuah hikmah: Supaya tidak terkagum-kagum pada dayatarik seksualnya, fokuskan pengamatan kita pada penampilan non-seksualnya apabila kita memandang lawan-jenis.

Penampilan non-seksual lawan-jenis yang dapat kita saksikan itu meliputi: kegesitan berolah-raga, kelogisan berargumentasi, kesopanan berbusana, keanggunan bersikap, keramah-tamahan berperilaku, keindahan berekspresi artistik, kelihaian berkomunikasi, … dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berpaling Bila Terpana oleh Kemolekan

Walau sudah berusaha fokuskan perhatian pada dayatarik non-seksual, bisa saja kita tiba2 terpesona pada kemolekan si lawan-jenis. Kalau terjadi begini, atau setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, kita diminta segera alihkan pandangan. Dalil yang melandasi seruan “alihkan pandangan” ini adalah sebagai berikut:

Dari Jarir bin Abdullah r.a. dikatakan: “Aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang memandang [lawan-jenis] yang [membangkitkan syahwat] tanpa disengaja. Lalu beliau memerintahkan aku mengalihkan pandanganku.” (HR Muslim)

Makanya, kalau kau lelaki nyaksiin penampilan Siti Nurhaliza (atau penyanyi cantik lainnya), fokuskan pengamatan pada kehebatannya dalam bernyanyi dan bersopan-santun di pementasannya.
Bila terpana pada kecantikan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain. Jika gejolak birahi sudah reda, boleh nonton kembali. Tapi, andai terpesona lagi pada dayatarik seksualnya, segeralah alihkan lagi pandangan ke arah lain…

Selama tidak terpana pada ketampanan atau pun dayatarik seksualnya lainnya, perempuan juga boleh memandang wajah ustad Jefri Al-Buchori (atau mubalig pria lainnya) di majelis taklim. Fokuskan pengamatan pada kemampuannya dalam berdakwah. Setiap kali terpesona pada dayatarik seksualnya, cepat2lah alihkan pandangan ke arah lain…

Kau pun harus siap-sedia sering2 alihkan pandangan sewaktu bercakap-cakap ‘si dia’ seraya mengagumi pesona ‘kecantikan batiniah’ (inner beauty)-nya. Boleh2 aja sih kau menatap dia saat menyimak tutur-katanya, namun setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya, lekas2lah alihkan pandangan ke arah lain sampai gejolak birahimu reda.

Malu ketahuan alihkan pandangan? Nevermind. Ingat, gejolak birahi itu manusiawi, sedangkan mengalihkan pandangan itu islami. Ngapain malu berperilaku islami?
Bagaimana Menjaga Pintu Perzinaan

Kau nggak malu berperilaku islami, kan?
Bagus… Trus, seperti Aisyah dalam hadits Bukhari tadi, apakah kau ingin menyaksikan keahlian si lawan-jenis? Boleeeh… asalkan, sekali lagi kami ingatkan, alihkan pandangan setiap kali terpikat pada dayatarik seksualnya. Begitulah jurus “tundukkan pandangan” yang bisa kita maklumi sebagai upaya menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’. Jika kita membiarkan terjadinya ‘zina mata’ sewaktu memandang lawan-jenis, maka mungkin kita tergolong mendekati zina.

Dari Ibnu Abbas r.a. dikatakan: Tidak ada yang kuperhitungkan lebih menjelaskan tentang dosa-dosa kecil daripada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat [dengan syahwat], zinanya lidah adalah mengucapkan [dengan syahwat], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [pemenuhan nafsu syahwat]. …” (HR Bukhari & Muslim)

Rupanya, yang bisa kita anggap mendekati zina itu nggak cuman ‘zina mata’. ‘Zina lidah’ dan ‘zina hati’ pun dapat digolongkan mendekati zina.

Bahkan, di luar tiga macam ‘zina’ yang kami garisbawahi itu, masih ada ‘zina tangan’, ‘zina kaki’, dan ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’ yang mungkin tergolong mendekati zina pula. Namun, penyebutan tiga saja —di antara itu semua— kami pandang sudah memadai untuk menggambarkan bagaimana menjaga ‘pintu perzinaan’.

Kalau untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina mata’, kita gunakan jurus “tundukkan pandangan”, apa jurus kita untuk mengatasi ‘zina lidah’ dan ‘zina hati’ (atau pun ‘zina-zina bagian tubuh lainnya’)? Kau bisa nebak, kan?

Yup. Untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina lidah’, kita gunakan jurus “tundukkan tutur-kata”. Maksudnya, ketika lawan-jenis yang menyimak tutur-katamu terpesona pada ke-sexy-an suaramu, keraskan suaramu atau hentikan sajalah tutur-katamu. “Janganlah kau terlalu lembut bicara supaya [lawan-jenis] yang lemah hatinya tidak bangkit nafsu [syahwat]-nya.” (QS al-Ahzab [33]: 32) “Katakanlah yang baik-baik atau diam sajalah.” (al-hadits)

Dalam pengamatan kami, banyak muda-mudi (terutama wanita) yang kurang menyadari ke-sexy-an suaranya di telinga lawan-jenis. Karena itu, kami sarankan, mintalah penilaian dari beberapa sahabat lain-jenis mengenai suaramu. Kalau nggak sedikit orang menilai suaramu sexy, ubahlah gaya bicaramu. Kalau sulit mengubah, berlatihlah secara serius sampai berhasil. Bagaimanapun, gaya bicara bisa diubah. (Kami saksikan, banyak aktris Hollywood mampu menampilkan aneka gaya bicara. Di satu film terdengar sexy banget, di film lain kurang sexy, sesuai karakter di film2 itu.)

Adapun untuk menjaga ‘pintu perzinaan’ dari terjadinya ‘zina hati’, kita gunakan jurus “tundukkan keinginan”. Maksudnya, ketika kau terpikat oleh dayatarik seksual lawan-jenis yang menarik perhatianmu, janganlah kau mengharap-harap kesenangan seksual dari dia. Selanjutnya, sebesar apa pun gairahmu, janganlah kau turuti keinginan nafsu syahwatmu ini. Kalau kau umbar nafsu ini, maka rusaklah kehormatan dirimu sendiri, sehingga kau “tergolong orang yang bodoh” (QS Yusuf [12]: 33).

Ketika kau kewalahan meredam nafsu syahwat, segera “alihkan perhatian” ke hal-hal lain yang bersifat non-seksual. Seandainya sinetron remaja Indonesia atau film musikal India di televisi sering membuat birahimu bergejolak, alihkan saluran ke tayangan lain. Umpamanya: sepakbola, berita politik, dialog bisnis, eksplorasi flora dan fauna, dan sebagainya. (Lebih baik lagi, matikan televisi lalu baca buku2 islami atau lakukan kegiatan lain yang lebih bermanfaat.)

Dengan mengerahkan jurus2 penjagaan ‘pintu perzinaan’ sedemikian itu, insya’ Allah ‘pintu perzinaan’ kita selalu terjaga. Dengan kata lain, kita tidak mendekati zina.

Dengan jurus2 tadi, ‘darah-muda’ kita senantiasa terkendali ketika kita saling bergaul dan bertatap-muka dengan lawan-jenis, secara akrab sekalipun. Apalagi bila terawasi oleh orang lain yang cenderung mencegah perzinaan kita. (Ingat makna ‘bila terawasi’, kan? Kalo lupa, silakan baca lagi Bab 4.

Emang sih, jurus2 tersebut tidak menjamin kita bebas dari godaan setan. Tapi, setiap kali pasukan iblis hendak masuk untuk menguasai diri kita, mereka bisa kita tendang jauh2 dengan jurus2 tadi.

Dengan demikian, menjauhlah bahaya kerusakan yang mengancam masuk melalui ‘pintu perzinaan’ yang bernama ‘perbauran’. Hasilnya, selamatlah kita di dunia dan akhirat. (Begitulah cara yang kami upayakan untuk memupus kekhawatiran Nabi terhadap perilaku kita dalam bertatap-muka dengan lawan-jenis.)














bukti kebenaran Al-Qur'an sebagai lapisan bumi

keajaiban Allah

sering-sering berkunjung ke soeteja blog & salam persahabatan

AYAT AL-QUR'AN.:.SEARCH AJA DISINI

Pencarian Ayat Al Quran
sholat,zakat,puasa :
 

convert to PDF